Jumat, 20 Mei 2016

I think... I miss u

Aku berusaha bahagia dengannya, tentu saja tanpamu, sepertinya kau benar-benar ingin melepasku "aku benci situasi ini" aku berfikir keras tentang aku, kau dan dia. Apa aku harus benar-benar melepasmu juga? Sungguh, aku sudah bahagia dengan dia, tapi kalau harus tanpamu aku merasa akan gila. Perasaan dan otakku seperti magnet yang berada di kutub yang berlawanan, ku bilang aku bahagia, tapi aku merindukanmu setiap saatnya, hingga aku merasakan sesak didadaku. Dengan air mata yang entah tak bisa aku tahan lagi jika aku sedang sendirian.
Aku ingin bercerita banyak lagi padamu, aku ingin mendengarkan suaramu lagi, petikan gitar setiap malamnya, aku ingin dengar semua itu lagi. Aku tidak ingin serakah untuk memilikimu juga memiliki dia, aku hanya ingin kita seperti dulu lagi, satu pasang sahabat yang selalu saling berbagi apapun, tapi tak pernah aku pungkiri bahwa saat ini aku sudah bahagia dengan memilikinya.
Kau tak perlu cemas lagi, tapi sungguh, tetaplah disini bersamaku, dengan sejuta kenangan masa kecil kita. Aku janji, aku akan bahagia dengannya, sesuai dengan permintaanmu, bahwa aku harus mencintainya dengan sederhana. Aku akan melakukannya, sungguh, jadi tolong tetaplah disini, disampingku, seperti dulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar