Jumat, 20 Mei 2016

I think... I miss u

Aku berusaha bahagia dengannya, tentu saja tanpamu, sepertinya kau benar-benar ingin melepasku "aku benci situasi ini" aku berfikir keras tentang aku, kau dan dia. Apa aku harus benar-benar melepasmu juga? Sungguh, aku sudah bahagia dengan dia, tapi kalau harus tanpamu aku merasa akan gila. Perasaan dan otakku seperti magnet yang berada di kutub yang berlawanan, ku bilang aku bahagia, tapi aku merindukanmu setiap saatnya, hingga aku merasakan sesak didadaku. Dengan air mata yang entah tak bisa aku tahan lagi jika aku sedang sendirian.
Aku ingin bercerita banyak lagi padamu, aku ingin mendengarkan suaramu lagi, petikan gitar setiap malamnya, aku ingin dengar semua itu lagi. Aku tidak ingin serakah untuk memilikimu juga memiliki dia, aku hanya ingin kita seperti dulu lagi, satu pasang sahabat yang selalu saling berbagi apapun, tapi tak pernah aku pungkiri bahwa saat ini aku sudah bahagia dengan memilikinya.
Kau tak perlu cemas lagi, tapi sungguh, tetaplah disini bersamaku, dengan sejuta kenangan masa kecil kita. Aku janji, aku akan bahagia dengannya, sesuai dengan permintaanmu, bahwa aku harus mencintainya dengan sederhana. Aku akan melakukannya, sungguh, jadi tolong tetaplah disini, disampingku, seperti dulu.

Jumat, 13 Mei 2016

Kau

membuatmu merasa cukup itu tidak akan mungkin. mencintaimu dalam diamku itu tidaklah cukup, pernah sekali aku mencoba egois untuk memilikimu semauku, "kau bodoh!" itulah sisi lainku yang menentang perasaan itu, seperti jiwa yang meronta-ronta. aku kira cukup hanya dengan selalu ada didekatmu, tapi tidak. aku malah lebih tersiksa. sempat aku berfikir untuk menjauh darimu, "sial!" aku malah seperti mayat hidup.
sesuatu mungkin sudah terjadi padaku, sifat ketergantungan yang kumiliki terhadapmu, aku kira itu memperparah keadaan. 
mencoba menjalin cinta dengan orang lain selain dirimu, aku kira kau akan cemburu, nyatanya tidak. aku ingin seperti saat yang lalu dimana kau selalu melarangku berpacaran dengan laki-laki lain, "aku bahagia", kau bilang "aku tidak ingin kau terluka karena laki-laki itu".
but, kini aku mencoba bahagia dengan orang lain demi kau, aku tidak ingin membuatmu cemas lagi dengan hidupku, sulit memang, tapi aku ingin kau bahagia juga. terimakasih selalu menjadi pelindungku. kau tahu? ada banyak hal yang ingin aku ceritakan padamu soal hidupku seperti dahulu sering kita lakukan, kegiatanku sehari-hari, bahwa aku masih menyukai permen kapas, aku masih benci binatang yg sama, dan aku ingin kau tau bahwa aku bahagia dengan "dia" pria yang kau restui untuk aku terima. hanya saja ada yang berubah denganku, bahwa sekarang aku bukan lagi pecandu kopi seperti dulu, tapi sungguh aku merindukanmu saat ini. ya, kamu, laki-laki pertama yang pernah menelusup masuk kedalam hatiku lewat hembusan angin musim hujan serta dinginnya malam waktu itu. senang bisa menjadi bagian dari hidupmu, begitupun denganku.